|
PALUTA- Sejumlah siswa yang berasal dari Desa Sihalohalo, Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) tampak tekun belajar meskipun berada di area perkebunan milik warga setempat.
Mereka tidak punya pilihan lain karena tempat ini satu-satunya lokasi yang memungkinkan mendapatkan sinyal atau jaringan internet untuk belajar online atau daring.
Lokasi perkebunan ini menjadi tempat belajar para siswa dan hal ini sudah menjadi rutinitas mereka sejak diberlakukannya belajar daring atau jarak jauh akibat pandemi Covid-19.
Salah satunya dilakukan oleh Parjuangan Rambe. Ia menuturkan jika di rumahnya tidak bisa menjangkau sinyal internet. Sehingga, ia bersama teman-temannya terpaksa belajar dan mengerjakan tugas di kebun yang ada sinyal internetnya.
“Kalau di rumah tidak ada sinyal. Jadi terpaksa belajar di sini. Cuma di kebun ini yang bagus buat internetan,” kata Parjuangan Rambe.
Hingga saat ini, ia mengaku tidak takut meski harus belajar di daerah perkebunan. Karena selama ini selalu dilakukan ramai-ramai bersama temannya.
“Sampai sekarang tidak takut karena kalau belajar di kebun ini selalu beramai-ramai dan untungnya juga tidak hujan,” tuturnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Damean Rambe. Menurutnya para siswa-siswa ini belajar di daerah tertentu seperti areal perkebunan sudah menjadi rutinitas biasa sejak diberlakukannya belajar daring. Biasanya, mereka belajar mulai pagi hingga siang harinya.
Menurutnya, tugas dari sekolah diberikan kepada siswa melalui aplikasi percakapan, termasuk juga saat mengumpulkannya. Hal ini dilakukan lantaran belum bisa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Belajar online kan memang harus ada sinyal internetnya. Di desa kami sinyal susah dan kalau pun ada harus di daerah tertentu, seperti di kebun ini,” ungkapnya.
Harapannya, pemerataan pembangunan jaringan internet oleh pemerintah sangat diharapkan agar masyarakat yang tinggal di daerah terpencil juga bisa ikut menikmati era kemajuan teknologi di era globalisasi ini.