PALUTA - Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menggelar pertemuan dalam rangka menyusun rencana aksi daerah( RAD) penanggulangan kasus penyakit Tuberculosis (TB) di gedung serbaguna kantor Bupati Paluta, Senin (9/11/2020).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Paluta Burhan Harahap diikuti oleh peserta yakni sejumlah OPD lintas sektoral, TP PKK Paluta, Kepala Suskesmas se-kabupaten Paluta, Camat se-kabupaten Paluta dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Jafirman Purba.
Sekda Kabupaten Paluta Burhan Harahap mengatakan, TBC adalah penyakit menular yang saat ini cukup mengkhawatirkan diseluruh wilayah Indonesia sehingga sangat perlu untuk dilakukan penanganan dan penanggulangan khusus dan terencana.
Lanjutnya, kegiatan penyusunan RAD ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan kabupaten Paluta yang sehat dan terbebas dari berbagai masalah penyakit dan salah satunya adalah penyakit TB.
“Kami harap, pertemuan untuk penyusunan RAD penanganan TB ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dalam menangani dan menanggulangi penyakit terutama TB ditengah masyarakat sehingga dapat mewujudkan kabupaten Paluta eliminasi TB di tahun 2030 seiring dengan target pemerintah RI,” harapnya.
Burhan juga mengharapkan agar semua pihak terkait khususnya OPD lintas sektoral dapat bekerjasama dalam merumuskan langkah dan upaya yang dituangkan dalam RAD untuk penanganan TB diseluruh wilayah kabupaten Paluta.
Sebab, masalah kesehatan bukanlah semata-mata menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan saja, tetapi memerlukan koordinasi yang baik antar instansi karena satu dengan yang lainnya ada keterkaitan.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Paluta, dr. Sri Prihatin melalui Kabid P2P, dr. Afrida Henny Simamora mengatakan, ada sejumlah strategi yang di susun dalam RAD diantaranya penguatan komitmen, pemberdayaan masyarakat, pencatatan kasus, laporan pemantauan, informasi secara berkesinambungan dan adanya wadah/organisasi untuk mitra penanganan TB ditengah masyarakat.
“Dengan disusunnya RAD diharapkan adanya penguatan komitmen pemerintah daerah dan puskesmas, pertemuan tingkat kabupaten, kecamatan dan kepala desa atau kepling yang administrasi teknisnya dibantu atau bekerjasama dengan kepala puskesmas,” jelasnya.
Tambahnya, adanya RAD juga diharapkan dapat menemukan kasus TB ditengah masyarakat lebih cepat dan para kader maupun pengurus PKK dapat mensosialisasikan TB dan pencegahannya ditengah masyarakat yang berkoordinasi dengan kecamatan dan pihak puskesmas untuk kegiatan rencana temuan kasus dan pengobatan pelayanan TB.
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan pembentukan tim untuk penanggulangan TB yang anggotanya dari stakeholder lintas sektoral agar tercipta kerjasama dan komitmen baik dalam penanggulangan dan tata laksana TB serta meningkatkan capaian temuan kasus khususnya di kabupaten Paluta.
“Harapannya adalah, dengan penemuan kasus sebanyak-banyaknya, akan memutus mata rantai penularan sehingga eliminasi TB pada tahun 2030 akan terwujud,” harap dr. Afrida Henny Simamora.
Tujuan yang diharapkan dari pertemuan ini adalah untuk meningkatkan dukungan dari lintas sektoral mengambil peran dalam penanggulangan TB Sehingga cakupan TB bisa tercapai sesuai target dan peran dari masing -masing lintas sektor akan dijadikan draf penyusunan RAD penanggulangan TB.
Dari pertemuan tersebut diharapkan bisa mendapat dukungan riil, sehingga di tahun 2021 nantinya dukungan baik anggaran maupun fisik ataupun aturan berupa Perbup maupun Perda dapat terwujudkan dengan tujuan menciptakan Paluta yang mengeliminasi TB.
Sementara, narasumber Jafirman Purba memaparkan bahwa sebagian besar kendala dalam penanganan TB adalah belum berjalannya dengan baik, kesinambungan pelaksanaan program dan komitmen semua pihak di semua level yakni dari kabupaten dan kecamatan sampai desa serta fasilitas kesehatan swasta dan pendanaan.
Selain itu, ia juga memaparkan tentang langkah penyusunan draft RAD serta pengaplikasiannya ditengah masyarakat serta penyusunan tim dari lintas sektoral yang nantinya menjadi garda terdepan untuk penanggulangan TB didaerah kabupaten Paluta.
“Kesehatan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan secara bersama-sama, diharapkan indikator yang ada tercapai, penderita TB banyak ditemukan juga banyak disembuhkan yang ditekan dengan sumber daya yang ada dan dikuatkan serta diberikan komitmen oleh semua pihak terutama pemerintah kabupaten Paluta,” pungkasnya. (Ar/red).