Monitoring dan Evaluasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi di Aula Kantor Bupati Paluta (11/11/2020). |
PALUTA - Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menyelenggarakan rapat monitoring dan evaluasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi sebagai tindaklanjut monitoring dan survey yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam memantau perkembangan kasus stunting khususnya di Kabupaten Paluta, di Aula Kantor Bupati Paluta, Rabu (11/11/2020).
Rapat yang dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Paluta Haholongan Siregar, dan diikuti oleh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Kabupaten Paluta.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Paluta Haholongan Siregar dalam sambutannya mengatakan, pemerintah pusat secara nasional bermaksud untuk melihat sejauh mana langkah-langkah pemerintah daerah dalam menangani persoalan stunting dan apakah berhasil dalam menanganinya.
“Saya harap kita semua dapat melakukan mengidentifikasi aspek-aspek utama penyebab terjadinya kasus stunting serta langkah dalam penanggulangannya sebagai bahan evaluasi untuk langkah selanjutnya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Kabupaten Paluta yang juga Kepala Bappeda Padang Lawas Utara Erwin Hotmansyah Harahap S.STP., MM., menyebutkan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi disebabkan berbagai aspek, mulai dari pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, layanan kesehatan yang terbatas atau bahkan gabungan dari seluruh aspek.
Erwin juga menyampaikan bahwa untuk beberapa daerah kemungkinan yang menjadi permasalahan hanya persoalan sanitasi, sedangkan di daerah lain adalah akses layanan kesehatan, dengan semakin jelas penyebab utamanya, maka solusi yang tepat sasaran bisa dikerjakan dan tidak membuang-buang waktu, energi dan anggaran untuk kegiatan yang tidak menjawab permasalahan.
Sementara, terkait dengan penanganan kasus stunting yang terjadi di kabupaten Paluta, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paluta yang juga merupakan Sekretaris Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Kabupaten Paluta dr. Sri Prihatin bersama Kabid Binkesmas Emmi Sari Pohan mengungkapkan dari hasil monitoring yang dilakukan di Kabupaten Paluta terutama di Desa Locus Stunting menunjukan pada tahun ini telah terjadi penurunan kasus stunting anak usia di bawah dua tahun di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Paluta. (Rh/red).