Kabid P2P Dinas Kesehatan Paluta dr. Afrida Henny Simamora |
Daltonews.com, Paluta - Penderita penyakit Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) yang ditangani oleh pihak Dinas Kesehatan Paluta sepanjang tahun 2020 mencapai 281 kasus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinkes Paluta dr. Sri Prihatin Harahap melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Afrida Henny Simamora, Senin (8/3/2021).
“Dari hasil rekapitulasi capaian program P2TB tahun 2020, ada 281 kasus TB yang ditangani sepanjang tahun 2020. Dari total keseluruhan kasus TB yang ditangani tersebut ada 88 kasus yang mengalami kesembuhan dan 8 orang meninggal dunia dan sisanya masih terus kita tangani,” terangnya.
Afrida mengatakan, mayoritas masyarakat menganggap batuk sebagai gejala awal TB sebagai batuk biasa, sehingga enggan berobat. Padahal, penyakit yang disebabkan bakteri tersebut bisa menimbulkan gangguan pada saluran napas dan mudah menular sehingga membutuhkan perawatan medis secara serius.
“Gejala utama yaitu batuk berdahak selama dua minggu atau lebih, yang diikuti gejala tambahan seperti dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari satu bulan,” jelas Afrida.
Untuk menekan jumlah penderita TB di kabupaten Paluta, menurut Afrida pihaknya terus meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan mau memeriksa kesehatan di layanan kesehatan pemerintah dan swasta yang ada di kabupaten Paluta.
Kemudian, petugas kesehatan yang bertugas didesa maupun di fasilitas kesehatan lainnya juga diharapkan agar selalu melakukan pendeteksian terhadap gejala TB ditengah-tengah masyarakat agar dapat ditangani sesegera mungkin.
“Agar terwujud target eliminasi TB di Paluta, semua penderita yang ditemukan diperiksa dan ditangani serta diobati sampai tuntas,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengedepankan upaya promotif dengan melakukan penyuluhan di lingkungan penduduk yang dilaksanakan secara berkala oleh petugas kesehatan yang ada di desa maupun di fasilitas kesehatan lainnya dan jika pihaknya menemukan penderita TB maka akan dilakukan pengobatan secara rutin.
“Penderita harus diberi pemahaman bahwa penyakit ini bisa sembuh asal disiplin dalam meminum obat serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan jika ada warga yang mengalami gejala seperti yang disebutkan diatas, ia berharap agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya agar segera dapat ditangani.(Ar)