Dinkes Paluta melalui Puskesmas Pangirkiran melakukan penggalangan komitmen bersama untuk program stop BABS dan Re-akreditasi Puskesmas Pangirkiran, Rabu (10/3/2021) |
Daltonews.com, Paluta - Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pangirkiran, kecamatan Halongonan menggelar kegiatan penggalangan komitmen bersama lintas sektor dalam rangka kampanye dan deklarasi Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Puskesmas Pangirkiran, Rabu (10/3/2021).
Dalam kegiatan yang dirangkai dengan Re-akreditasi Puskesmas tersebut turut hadir Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Emmi Sari Pohan, Camat Halongonan yang diwakili sekretaris Suwardi R Rambe, Kepala KUA Halongonan, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Kepala desa, kader PKK kecamatan, kader Posyandu, bidan desa, staff Puskesmas beserta tokoh masyarakat sekitar.
Kepala Puskesmas Pangirkiran Asmidar menyebutkan bahwa penggalangan komitmen bersama dalam program Stop BABS ini merupakan langkah untuk pemantapan kembali untuk meningkatkan perubahan perilaku masyarakat terutama yang dekat dengan bantaran sungai untuk tidak buang air sembarangan.
Sebab katanya, program stop BABS ini merupakan salah satu pilar program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah secara nasional.
“Sejak dulu juga sudah dilaksanakan beberapa program pemicuan STBM, mensosialisasikan tentang pentingnya jamban sehat, pelatihan kader sanitasi, program Germas serta pembangunan jamban sehat dan program lainnya,” terangnya.
Lebih lanjut, penggalangan komitmen bersama ini juga dirangkai dengan Re-akreditasi Puskesmas yang pada tahun 2018 lalu telah menerima predikat strata Madya dan untuk saat ini Puskesmas Pangirkiran menargetkan untuk predikat strata utama.
Asmidar menambahkan, sebanyak 15 desa diwilayah kecamatan Halongonan yang mengikuti atau mendeklarasikan dukungan untuk program stop BABS serta Re-akreditasi Puskesmas untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Untuk Re-akreditasi kita menargetkan strata utama. Dari dukungan masyarakat dan lintas sektor, saya yakin dapat terwujud demi peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat,” harapnya.
Senada, Kabid Binkesmas Emmi Sari Pohan MKes program stop BABS atau yang juga dikenal dengan istilah Open Defication Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu masyarakat tidak buang air sembarangan dan menjadi salah satu pilar program STBM yang sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Lanjutnya, program STBM dilakukan dengan pendekatan berbasis pada masyarakat melalui seluruh elemen untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terutama untuk kebersihan lingkungan sekitar.
“Pendekatan dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli kebersihan, inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, melaksanakan dan menjalankan sarana yang telah dibangun secara berkesinambungan dan gotong royong serta kegiatan peningkatan perilaku masyarakat untuk mewujudkan program stop BABS atau ODF,” jelasnya.
Selain itu, komitmen stop BABS juga merupakan langkah untuk pencegahan penyakit stunting serta penyakit lingkungan lainnya apalagi dimusim Pandemi Covid-19 saat ini.
Sebab katanya, komitmen untuk stop BABS adalah salah satu pilar utama dari 5 pilar semangat program STBM yang antara lain adalah Stop BABS, cuci tangan dengan benar, pengelolaan air minum dan makanan yang baik, pengelolaan sampah serta pengelolaan limbah rumah tangga yang baik.
“Dengan program stop BABS ataupun menerapkan PHBS akan dapat mengurangi dan mencegah penyakit seperti stunting. Dan kita berharap agar program hidup versi ini dapat kita terapkan serta tularkan kepada masyarakat lainnya dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Sementara, Sekretaris Camat Halongonan Suwardi R Rambe menyampaikan bahwa ketahanan dan kesejahteraan masyarakat harus didasari dengan masyarakat yang sehat didukung dengan lingkungan bersih dan sehat.
Untuk itu, ia mendukung program ini dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Paluta dalam hal ini Puskesmas Pangirkiran untuk menyukseskan program Stop BABS dan segala kepentingan untuk mendukung terwujudnya target Re-akreditasi Puskesmas menuju strata utama.
Kegiatan tersebut juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh perwakilan elemen masyarakat dan lintas sektoral untuk menerapkan program stop BABS.(Ar)