Foto: Sekdakab Paluta Burhan Harahap membuka acara pertemuan RAD penanganan TB di aula Kantor Bapelitbang kabupaten Paluta, Kamis (16/09). |
DALTONEWS.COM, PALUTA - Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Burhan Harahap membuka pertemuan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) penanggulangan kasus penyakit Tuberculosis (TB) yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Paluta di aula kantor Bapelitbang Paluta, Kamis (16/09/2021).
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wib dihadiri dan diikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan Paluta dr Sri Prihatin Harahap, sejumlah OPD lintas sektoral, TP PKK Paluta, kepala puskesmas se kabupaten Paluta, camat se kabupaten Paluta, organisasi profesi bidang kesehatan dan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Jafirman Purba.
Sekdakab Paluta Burhan Harahap mengatakan TB adalah penyakit menular yang saat ini cukup mengkhawatirkan diseluruh wilayah Indonesia sehingga sangat perlu untuk dilakukan penanganan dan penanggulangan khusus dan terencana serta saat ini Indonesia berada diurutan ke-2 penderita TB sesuai data WHO.
Saat ini, sesuai data dari pihak Dinas Kesehatan kabupaten Paluta bahwa ada 180 orang penderita TB di kabupaten Paluta. Melihat kondisi seperti itu, maka perlu ditingkatkan kerjasama, sinergitas dan kinerja untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan TB khususnya di kabupaten Paluta.
“Kerja keras, kerjasama dan sinergitas seluruh pemangku jabatan, stakeholder dan seluruh elemen masyarakat sehingga pertemuan untuk penyusunan RAD penanganan TB ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dalam menangani dan menanggulangi penyakit terutama TB ditengah masyarakat untuk dapat mewujudkan kabupaten Paluta eliminasi TB seiring dengan target pemerintah RI,” harapnya.
Ia juga mengharapkan agar semua pihak terkait khususnya OPD lintas sektoral dapat bekerjasama dalam merumuskan langkah dan upaya yang dituangkan dalam RAD untuk penanganan TB diseluruh wilayah kabupaten Paluta.
Dalam rangka peningkatan program penanggulangan penyakit TB dan percepatan eliminasi TB dikabupaten Paluta, maka perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit yang disusun dalam suatu RAD penanggulangan TB yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan penanggulangan dan pengendalian TB yang dilaksanakan oleh lintas sektor dan semua pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat maupun swasta melalui pembagian peran dan tanggung jawab yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Paluta dr Sri Prihatin melalui Kabid P2P dr Afrida Henny Simamora mengatakan ada sejumlah strategi yang di susun dalam RAD diantaranya penguatan komitmen, pemberdayaan masyarakat, pencatatan kasus, laporan pemantauan, informasi secara berkesinambungan dan adanya wadah/organisasi untuk mitra penanganan TB ditengah masyarakat.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk sosialisasi draft RAD TB yang sudah dibuat oleh Tim Penyusun dan meminta pendapat serta masukan dari pihak-pihak terkait sebelum draft RAD TB ini akan diusulkan menjadi Peraturan Bupati tentang penanggulangan TB di kabupaten Paluta.
“Pertemuan ini diharapkan meningkatkan penguatan komitmen pemerintah daerah dan puskesmas, pertemuan tingkat kabupaten, kecamatan dan kepala desa atau kepling yang administrasi teknisnya dibantu atau bekerjasama dengan kepala puskesmas,” jelasnya.
Dengan adanya RAD TB ini diharapkan adanya komitmen bersama dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis, sehingga program TB ini tidak dianggap hanya sebagai permasalahan bidang kesehatan dan masyarakat dapat secara aktif dan masif bersama sama peduli dalam penanggulangan program Tuberkulosis.
Pertemuan ini juga diharapkan dapat menemukan kasus TB ditengah masyarakat lebih cepat dan para kader maupun pengurus PKK dapat mensosialisasikan TB dan pencegahannya ditengah masyarakat yang berkoordinasi dengan kecamatan dan pihak puskesmas untuk kegiatan rencana temuan kasus dan pengobatan pelayanan TB.
“Tentunya tujuan yang diharapkan dari pertemuan ini adalah untuk meningkatkan dukungan dari lintas sektoral mengambil peran dalam penanggulangan TB sehingga cakupan TB bisa tercapai sesuai target dan peran dari masing -masing lintas sektor akan dijadikan draf penyusunan RAD penanggulangan TB,” tambahnya.
Sementara, narasumber Jafirman Purba memaparkan bahwa sebagian besar kendala dalam penanganan TB adalah belum berjalannya dengan baik kesinambungan pelaksanaan program dan komitmen semua pihak di semua level yakni dari kabupaten, kecamatan sampai desa serta fasilitas kesehatan swasta dan pendanaannya.
Selain itu, ia juga memaparkan tentang langkah penyusunan draft RAD serta pengaplikasiannya ditengah masyarakat serta penyusunan tim dari lintas sektoral yang nantinya menjadi garda terdepan untuk penanggulangan TB didaerah kabupaten Paluta.
Karena, penemuan penderita TB untuk ditangani dan disembuhkan yang ditekan dengan sumber daya yang ada dan dikuatkan serta diberikan komitmen oleh semua pihak terutama pemerintah kabupaten Paluta.
“RAD TB bukan punya Dinkes, tetapi milik Pemkab Paluta yang artinya seluruh stakeholder harus bergandeng tangan dalam menangani TB,” tegasnya.(Ar)