Foto : Korban Ahmad Somed saat di RS Orthopaedi Setia Budi, Medan. |
TAPANULI SELATAN - Pasca diberitakan satu pekerja asing (WNA) tewas di terowongan satu PLTA Simarboru, Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Minggu pagi, ternyata dua warga lokal juga mengalami luka serius dan terpaksa dirujuk ke Kota Medan setelah jatuh dari ketinggian didalam terowongan yang diduga akibat longsor, Senin (22/08/2022).
Hal tersebut diketahui media berawal dari investigasi awak media di Kecamatan Marancar, dimana salah seorang warga yang berstatus pekerja di PLTA atas nama Ahmad Somed (49) Warga Dusun Mombang Boru, Desa Gunung Binanga, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel yang mengalami patah pada punggung dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Orthopaedi Setia Budi, Medan.
Sedangkan korban kedua, Elpiadi Napitupulu, Warga Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru yang keduanya sama-sama sedang bekerja terpaksa melompat dari tiang peranca setinggi 9 meter didalam gua, dimana kedua korban sedang melakukan pengecoran tiba-tiba terjadi pergeseran tanah, akibatnya Elpiadi juga mengalami luka serius.
Kronologi kejadian, sesuai penuturan anak korban Ahmad Somed yakni Harandika (25) saat dijumpai dikediamannya di dusun Mombang Boru menyebutkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
"Saya tau ketika dihubungi perusahaan bahwa ayah saya jatuh sekiar pukul 05.00 WIB di terowongan enam daerah Marancar Godang," ucap Harandika.
Selanjutnya, korban dibawa kekediamannya di Desa Gunung Binanga pada pukul 5.30 WIB.
"Saya liat ayah saya dan satu korban lagi yang berada didalam mobil perusahaan lalu saya ikut membawanya kedukun patah hingga metta medika untuk dirawat," katanya.
Hal senada juga diungkapkan adik Korban, Bolas (35), korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan dari RS Metta Medika pada pukul 13.00 WIB, Minggu (21/08/2022).
"Setelah di rumah sakit, hasil rontgen menunjukkan patah tulang punggung dan rusuk sehingga langsung dirujuk bang," ucap Bolas.
Sementara korban kedua, Elpiadi Napitupulu dirawat di kampungnya Desa Garoga, Batang Toru. "Kalau korban kedua dirawat ke dukun patah di desanya bang," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PLTA belum memberikan keterangan tertulisnya terkait insiden tersebut. (Cing Srg)