 |
| Foto : dr Afrida Henny Simamora. |
PADANG LAWAS UTARA - Dalam 2 bulan terakhir, kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) nihil kasus virus corona atau Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Paluta dr Sri Prihatin Harahap melalui Kabid P2P dr Afrida Henny Simamora yang membenarkan bahwa sudah tak ada lagi kasus aktif warga yang terpapar Covid-19 dikabupaten Paluta sejak pertengahan bulan Juni tahun 2022.
“Alhamdulillah, sudah tidak ada lagi kasus aktif. Semua pasien yang terpapar baik yang menjalani perawatan maupun isolasi mandiri telah dinyatakan sembuh,” katanya, Senin (15/08).
Tercatat, ada 416 orang yang terpapar virus corona di Kabupaten Paluta dan sebanyak 30 orang telah meninggal dunia, dan 386 orang telah dinyatakan sembuh.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Paluta masih terus mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas.
"Dengan kondisi nol kasus Covid-19, kita tetap mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas, tetap terapkan 4M," kata Safar.
Katanya, dengan kondisi nol kasus ini pun pemerintah akan terus mengupayakan agar tak ada lagi kasus-kasus baru yang muncul.
Ia menambahkan, tidak adanya kasus baru dinilai setelah terbentuknya herd immunity (kekebalan komunal) terhadap virus pasca masyarakat mendapat vaksin COVID-19.
"Vaksinasi adalah salah satu upaya-upaya yang dilakukan saat ini semata-mata untuk melindungi kita semua, agar kita bisa keluar dari keadaan pandemi ini dengan selamat. Pemerintah senantiasa berupaya melindungi masyarakat agar tidak terpapar virus corona," katanya.
Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tetap mengikuti pelaksanaan vaksinasi baik dosis primer maupun Booster jika sudah masuk jadwal rentang waktu.
"Vaksin cukup penting untuk menjaga agar tubuh semakin kuat menghadapi serangan COVID-19. Oleh karena itu, masyarakat yang belum mendapat vaksin diimbau agar melaporkan diri ke petugas untuk mendapatkan vaksin. Meski nihil kasus baru,masyarakat diminta jangan mengabaikan protokol kesehatan karena COVID-19 masih ada," pungkasnya.(Ar)
