Foto : TPPS Paluta dan siswi SMAN 1 Padang Bolak berfoto bersama dengan mengangkat tablet penambah darah dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi. |
PADANG LAWAS UTARA - Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang dipusatkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Padang Bolak, Kecamatan Padang Bolak, Rabu (26/10/2022).
Dalam kegiatan yang dipimpin Bupati Paluta Andar Amin Harahap diwakili Asisten II Haholongan Siregar dihadiri oleh pimpinan OPD yang tergabung dalam tim percepatan dan penanggulangan stunting (TPPS) kabupaten Paluta, TP PKK Paluta, sejumlah pimpinan organisasi profesi bidang kesehatan diantaranya IDI cabang Paluta, PC IBI, IAKMI, camat beserta ratusan pelajar SMAN 1 Gunungtua yang mengikuti kegiatan.
Dalam sambutan Bupati Paluta Andar Amin Harahap yang disampaikan oleh Asisten II Haholongan Siregar mengatakan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak lebih pendek dari kawan seusianya.
Katanya, prevalensi stunting di kabupaten Paluta berdasarkan studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 masih cukup tinggi yakni sebesar 32,1%.
"Salah satu kelompok sasaran pencegahan stunting adalah remaja puteri, karena rentan anemia. Jika remaja puteri tidak ditangani sejak dini, akan berdampak nantinya menjadi ibu hamil anemia dan kurang gizi yang akan melahirkan generasi stunting," katanya.
Ia merincikan, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak 5-14 tahun sebesar 26% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32% yang artinya sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Berdasarkan kondisi tersebut, 'Gerakan Nasional Aksi Bergizi" sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu.
"Dan tahun ini gerakan nasional aksi bergizi dilaksanakan serentak di Indonesia yang juga dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda dan hari Kesehatan Nasional," ujarnya.
Haholongan juga menyampaikan, gerakan nasional aksi bergizi ini dilaksanakan dengan 3 intervensi utama yaitu sarapan dan minum tablet tambah darah bersama sekolah/madrasah setiap minggu, edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik, komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.
Implementasi program "aksi bergizi" ini tentunya diintegrasikan dengan trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak untuk sama-sama menyukseskan gerakan nasional aksi bergizi di kabupaten Paluta melalui kegiatan monitoring remaja putri minum tablet tambah darah rutin setiap minggunya dan edukasi gizi serta komunikasi perubahan perilaku untuk mewujudkan visi misi Pemkab Paluta yakni Maju, Cerdas, Beriman dan Beradab.
"Remaja puteri di kabupaten Paluta bebas anemia untuk mewujudkan generasi Paluta bebas stunting. Stop Stunting Tingkatkan Prestasi,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Paluta dr Sri Prihatin dalam laporannya mengatakan, kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi dilaksanakan secara serentak Nasional dan untuk Kabupaten Paluta dipusatkan di SMA Negeri 1 Gunungtua yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa-siswi dalam membiasakan konsumsi tablet tambah darah, konsumsi gizi seimbang, dan aktifitas fisik bagi anak sekolah.
Katanya, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka peringatan HKN ke 58 serta sebagai akselerasi pencegahan dan penurunan Stunting dikabupaten Paluta.
"Ini program Nasional yang diterapkan di seluruh Indonesia dan kita memilih SMAN 1 Gunungtua karena fokus kita remaja dan didampingi oleh pihak sekolah," katanya.
Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan dengan memberikan pelayanan kesehatan dimana poin dari kegiatan tersebut yakni minum sebutir tablet tambah darah seminggu sekali bagi remaja putri, penuhi gizi seimbang dengan makan protein hewani setiap hari dan latihan fisik dengan olahraga setiap hari.
Pantauan, Gerakan Nasional Aksi Bergizi diisi sejumlah kegiatan diantaranya senam bersama, konsumsi bekal sehat, penyuluhan dan konsumsi tablet tambah darah (TTD), penandatangan komitmen bersama aksi bergizi bagi remaja puteri dalam pencegahan stunting dan penyematan selempang dan penyerahan sertifikat konselor sebaya serta pemeriksaan haemoglobin (Hb) bagi remaja puteri.(Ar)