Foto : Kepada BPBD Paluta Khairul Harahap beserta tim BPBD meninjau lokasi amblasnya jembatan. |
PADANG LAWAS UTARA - Jembatan penghubung jalan lintas di desa Hajoran, kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) amblas mengakibatkan jalur transportasi masyarakat di 9 desa di wilayah tersebut terputus dan lumpuh, Minggu (13/11/2022).
Jembatan yang melintas di sungai Batang Ilung tersebut merupakan akses utama dan satu-satunya akses penghubung menuju 9 desa di wilayah tersebut.
Menurut kepala desa Hajoran, Ismed Siregar amblasnya badan jembatan tersebut terjadi pada Minggu (13/11) sekitar pukul 01.30 Wib yang diduga karena tergerus arus sungai yang meluap akibat tingginya curah hujan pada malam itu.
"Kejadian diketahui warga sekitar pukul 01.30 Wib dini hari. Kemungkinan besar karena curah hujan yang cukup tinggi tadi malam," terangnya.
Menurutnya, ada 7 desa diwilayah kecamatan Padang Bolak dan 2 desa di Kecamatan Padang Bolak Julu yang masyarakatnya merupakan pengguna utama manfaat jembatan tersebut.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Paluta Khairul Harahap yang turun langsung meninjau ke lokasi menyebutkan bahwa kerusakan terjadi pada tiang penyangga pada pangkal (Abudment) jembatan yang roboh akibat tergerus arus sungai yang sedikit meluap.
Katanya, pihaknya bersama kepala desa dan tokoh masyarakat sekitar sudah melakukan rapat terpadu dilokasi kejadian dengan agenda menyiapkan jalur alternatif untuk penyeberangan warga.
"Untuk sementara, kita buat jalur penyeberangan alternatif dengan menyediakan perahu dan rakit untuk membantu warga yang hendak menyeberang," katanya mengurai masalah tersebut.
Pihaknya juga sudah menyiapkan puluhan personil beserta dua unit perahu fiber yang di modifikasi dan rakit bambu (getek) juga sudah dipersiapkan untuk membantu menyeberangkan warga dan kenderaan roda dua milik warga.
Ia menambahkan, tidak ada korban jiwa ataupun kerugian materi masyarakat secara langsung. Namun saat ini akses masyarakat masih lumpuh untuk sementara.
"Dari data yang kita terima, ada 9 desa yang terisolir yakni 7 desa wilayah kecamatan Padang Bolak dan 2 desa di wilayah kecamatan Padang Bolak Julu,” terangnya.
Pihaknya juga sudah melaporkan bencana tersebut kepada pihak BPBD Provinsi Sumatera Utara dan kepada pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta.
Adapun 9 desa yang terisolir akibat kerusakan jembatan tersebut yakni wilayah kecamatan Padang Bolak antara lain Hajoran, Sampuran, Garonggang, Nabonggal, Liang Asona, Simandiangin Dolok, Simandiangin Lombang ditambah 2 desa di kecamatan Padang Bolak Julu yakni desa Batu Raccang dan desa Sunggam Dolok.(Ar)