Musim Penghujan, Dinkes Paluta Imbau Masyarakat Waspada DBD

Redaksi Dalto Media
Rabu, 18 Januari 2023 | 19:17 WIB Last Updated 2023-01-18T12:18:35Z

Foto : Kabid P2P Dinkes Paluta dr Afrida Henny Simamora didampingi subkoor P2PM Nursiah Harahap.

PADANG LAWAS UTARA - Intensitas curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini harus diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Bukan hanya siaga terhadap potensi bencana alam, tetapi juga ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dr Sri Prihatin Harahap melalui Kabid P2P dr Afrida Henny Simamora didampingi subkoor P2PM Nursiah Harahap, Rabu (18/01/2023).

Katanya, musim hujan merupakan fase dimana berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk, sehingga kebersihan lingkungan sangat perlu lebih diperhatikan oleh masyarakat.

"Di musim tertentu, jangan abaikan potensi adanya wabah penyakit rutin yang bisa menimpa masyarakat, seperti saat ini sudah memasuki musim penghujan yakni adanya potensi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sudah sering kita dengar dan ketahui," terangnya.

Untuk itu, masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Seperti membersihkan lingkungan, membersihkan selokan, sampah, atau apapun yang bisa membuat sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Ia juga menyebutkan, kendati kasus kematian akibat DBD di tahun 2022 tidak ada, namun kasus penderita DBD tahun 2022 cenderung meningkat dari tahun sebelumnya.

"Kita menghimbau warga masyarakat untuk selalu menerapkan 3M Plus, yakni menguras dan menyikat tempat penampungan air, mengubur/menutup rapat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi maupun drum, mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk serta mendaur ulang alias memanfaatkan barang bekas yang bernilai ekonomis," jelasnya. 

Ia menambahkan, berdasarkan data milik Dinkes Kabupaten Paluta yang bersumber dari laporan seluruh Puskesmas, selama tahun 2022 jumlah kasus DBD di Kabupaten Paluta tercatat sebanyak 23 kasus yang ditangani pihaknya tanpa kasus kematian. 

Dari keseluruhan kasus tersebut, wilayah kecamatan Padang Bolak menjadi daerah penderita DBD tertinggi yakni 15 kasus yang ditangani.

"Karena itu, kita terus berkoordinasi dengan pihak puskesmas, kecamatan dan pemerintah desa untuk terus gencar memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan DBD," pungkasnya.(AR)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Musim Penghujan, Dinkes Paluta Imbau Masyarakat Waspada DBD

Trending Now

Iklan