 |
| Foto : Kepala Disbudpar Paluta Eva Sartika saat menyambut kedatang wisatawan mancanegara di Candi Bahal, Portibi beberapa waktu lalu. |
PADANG LAWAS UTARA - Selama tahun 2023, kunjungan wisatawan ke kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengalami peningkatan secara signifikan.
"Dibandingkan tahun 2022 lalu, tahun ini kunjungan wisatawan ke daerah kita meningkat signifikan," demikian disampaikan oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kabupaten Paluta Eva Sartika Siregar, Kamis (23/11/2023).
Dikatakannya, peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten Paluta dari sektor pariwisata di tahun 2023 ini.
Ia menjelaskan, ditahun 2022 Disbudpar Kabupaten Paluta menargetkan PAD dari sektor pariwisata sebesar 100 juta rupiah dan target tersebut tercapai seratus persen.
"Untuk tahun 2023 ini, target PAD kita sebesar 300 juta rupiah dan sampai hari ini masih di bulan November, PAD yang sudah kita dapatkan dari sektor pariwisata sudah mencapai sekitar 320 juta rupiah yang artinya mengalami surflus," jelasnya.
Tambahnya, PAD tersebut diperoleh dari pengelolaan tiket masuk atau retribusi di dua destinasi wisata yang dikelola oleh Disbudpar Paluta yakni destinasi wisata Danau Tao di kecamatan Batang Onang dan Candi Bahal di kecamatan Portibi.
Sebab katanya, untuk saat ini hanya ada dua destinasi wisata yang berada dalam pengawasan dan pengelolaan Disbudpar Kabupaten Paluta.
"Untuk saat ini, baru Danao Tao dan Candi Bahal yang berada dibawah pengelolaan kita. Untuk destinasi wisata lainnya masih berada dalam pengelolaan swasta atau pengusaha pribadi," terangnya.
Masih menurut Eva, dari keseluruhan kunjungan wisatawan ke daerah Paluta, ada 30 persen kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Candi Bahal sebagai destinasi wisata sejarah.
Sedangkan sisanya atau sekitar 70 persen di dominasi oleh wisatawan luar daerah dan juga wisatawan lokal atau dalam daerah.
"Rombongan wisatawan mancanegara yang datang sebagian besar ke Candi Bahal yang merupakan situs sejarah Internasional dan juga wisatawan lokal dari kalangan komunitas, rombongan keluarga serta dari rombongan para pelajar. Sedangkan kunjungan wisatawan lokal ke Danau Tao didominasi kalangan milenial," terangnya.
Melihat potensi wisata yang cukup menjanjikan tersebut, pihaknya terus melakukan upaya peningkatan baik dari bidang sarana dan prasarana serta fasilitas umum maupun arena hiburan di lokasi wisata tersebut.
Dan untuk upaya peningkatan tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dan bergandeng tangan dengan sejumlah dinas di kabupaten Paluta serta pihak terkait lainnya.
"Seperti Dinas Perindag Paluta, kita berkoordinasi dalam pembangunan stand atau kios pedagang, Dinas PU untuk akses jalan maupun fasilitas lainnya. Dinas perhubungan untuk pengelolaan parkir dan juga dinas lainnya yang bertujuan untuk peningkatan fasilitas dan pelayanan di destinasi wisata tersebut. Karena saat ini Disbudpar Paluta masih sebatas pengelolaan tiket atau retribusi untuk tiket masuk pengunjung saja," sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan masyarakat sekitar seperti kalangan pemuda dari Karang Taruna, kelompok masyarakat pengrajin, masyarakat pedagang serta komunitas masyarakat lainnya yang berada disekitar lokasi wisata.
Sebab katanya, pengembangan fasilitas destinasi wisata juga harus memberikan manfaat positif kepada masyarakat dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya di sekitar lokasi wisata tersebut.
"Seperti kios atau stand yang di bangun nantinya akan diisi oleh pedagang makanan maupun oleh-oleh khas Paluta yang diproduksi oleh masyarakat. Intinya kita terus menjalin kerjasama dengan semua pihak sebagai upaya pengembangan sektor wisata yang nantinya juga memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi warga khususnya di daerah sekitar lokasi wisata," pungkasnya.(AR)
