Iklan


Jembatan Ambles, Ibu Baru Melahirkan di Paluta Harus di Tandu Pakai Bambu dan Sarung Sejauh 2 Km

Redaksi Dalto Media
Senin, 29 April 2024 | 17:29 WIB Last Updated 2024-04-29T23:57:28Z
Foto: Kondisi jembatan yang ambles dan ibu baru melahirkan ditandu pakai bambu dan sarung, Senin (29/4/2024).

PADANG LAWAS UTARA - Seorang ibu yang baru melahirkan, warga Desa Parmerahan, Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) terpaksa harus ditandu menggunakan bambu dan kain sarung oleh keluarganya akibat jembatan yang menjadi akses ke desanya terputus.

Berdasarkan keterangan salah satu warga Halim Perdanakusuma Nasution, wanita tersebut baru selesai melahirkan di Puskesmas Aek Godang dan akan diantarkan ke rumahnya di Desa Parmerahan.

"Karena jembatan yang menghubungkan desa Sidongdong dan Parmerahan terputus, ibu tersebut harus ditandu secara bergantian oleh keluarganya sejauh kurang lebih 2 kilometer," ungkapnya kepada daltonews.com, Senin (29/4/2024).

Ia menambahkan, sebanyak tiga desa terdampak akibat amblasnya jembatan yang menghubungkan Desa Sidongdong dengan Parmerahan tersebut.

"Sejak awal Covid-19 tahun 2020 lalu, jembatan tersebut sudah rusak. Ada tiga desa yang terdampak, desa Parmerahan, desa Sukadame sama desa Sitabar," jelasnya.

Lebih lanjut, Halim menyampaikan, masih ada akses jalan ke Desa tersebut, namun jaraknya lebih jauh dan kondisi jalannya lebih rusak dari jalan yang dilalui masyarakat sebelum amblasnya jembatan tersebut.

"Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Paluta memperhatikan kondisi jalan dan jembatan ini, kasihan warga yang tiba-tiba sakit atau membutuhkan bantuan medis harus ditandu dulu sejauh 2 kilometer," pungkasnya. (AR)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jembatan Ambles, Ibu Baru Melahirkan di Paluta Harus di Tandu Pakai Bambu dan Sarung Sejauh 2 Km

Trending Now

Iklan