Pemkab Paluta Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Redaksi Dalto Media
Senin, 10 Juni 2024 | 15:19 WIB Last Updated 2024-06-10T08:19:33Z
Foto : Pj Bupati Paluta Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan didampingi Forkompida memukul gong sebagai tanda launching intervensi serentak pencegahan stunting kabupaten Paluta, Senin (10/6/2024).

PADANG LAWAS UTARA - Pemerintah kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) melalui Dinas Kesehatan mengadakan Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang digelar di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Paluta, Senin (10/6/2024).

Kegiatan launching dibuka langsung oleh Pj Bupati Paluta Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan dan dihadiri oleh Plh Sekdakab Paluta Makmur Harahap, Kajari Paluta Hartam Edianto, Kakan Kemenag Paluta Safiruddin Harahap, TP PKK Paluta, para asisten, jajaran pimpinan OPD, Pabung Kodim 0212/TS, TNI/Polri, BPS, camat se Paluta, organisasi profesi kesehatan se Paluta, kalangan akademisi, Puskesmas se Paluta, jajaran Kades dari desa Locus Stunting beserta undangan lainnya.

Dalam arahan Pj Bupati Paluta Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan menyampaikan bahwa sebagaimana diketahui bersama di kabupaten Paluta prevalensi stunting terus mengalami tren penurunan dimana berdasarkan SSGI Tahun 2019 sebesar 49,28%, tahun 2021 menjadi 32,1%, tahun 2022 sebesar 29,2% dan tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 21,8%.

"Penurunan yang menjadi makna terlaksananya intervensi stunting dengan baik, tidak lantas membuat kita lengah untuk dapat menurunkan stunting menjadi 14% pada tahun 2024," katanya.

Ia menyampaikan bahwa bulan Oktober mendatang akan ada evaluasi SKI (Survey Kesehatan Indonesia) dan EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) untuk menentukan capaian untuk level nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

Sehingga dalam waktu yang singkat ini, ia berharap semua pihak yang tergabung dalam TPPS dan lintas sektor terkait untuk bekerja dengan serius dalam menurunkan prevalensi stunting di kabupaten Paluta.

Katanya, Pemkab Paluta mendukung 10 program PASTI intervensi serentak pencegahan stunting antara lain :

- Memastikan dilakukan pendataan seluruh Catin, ibu hamil dan balita untuk menjadi sasaran,
- Memastikan seluruh Catin, ibu hamil dan balita mendapat pendampingan serta memastikan datang ke Posyandu,
- Memastikan alat Antropometri terstandar tersedia di Posyandu,
- Memastikan seluruh kader Posyandu memiliki keterampilan  dalam penimbangan dan pengukuran Antropometri terstandar serta penyuluhan untuk Catin, ibu hamil dan balita,
- Memastijan penimbangan dan pengukuran menggunakan alat Antropometri terstandar,
- Memastikan intervensi PMT Pangan lokal diterima ibu hamil dan balita bermasalah gizi,
- Memastikan seluruh Catin, ibu hamil dan balita diberikan edukasi di Posyandu,
- Memastikan pencatatan hasil penimbangan serta intervensi ke dalam sistem informasi di hari yang sama,
- Memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak,
- Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Dan saat ini terdapat 399 Posyandu yang tersebar di kabupaten Paluta dengan jumlah kader sebanyak 1993 orang dan diharapkan agar pemerintah desa dapat mengoptimalkan penggunaan dana desa untuk PMT Balita, ibu hamil serta memperhatikan insentif kader Posyandu.

"Saya mengharapkan semua sektor yang terlibat dapat saling menyokong untuk dapat menyasar 100% kelompok sasaran karena kegiatan ini hanya sukses jika semua pihak berperan aktif mulai dari level pemerintah desa, kecamatan, kabupaten dan tentunya andil TPPS dalam me monitoring pelaksanaan juga memiliki peranan penting," harapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Paluta dr Sri Prihatin KN Harahap dalam laporannya menyampaikan bahwa meskipun prevalensi stunting mengalami tren penurunan, masih diperlukan kerja keras agar target 14% dapat dicapai di tahun 2024 dan hal tersebutlah yang menjadi dasar utama pelaksanaan kegiatan ini.

Katanya, kegiatan yang mengangkat tema PARENTING (Paluta Serentak Cegah Stunting) dengan tujuan umum adalah menyatukan persepsi dan menggalang komitmen semua stakeholder yang terlibat di kabupaten Paluta untuk melakukan upaya percepatan penurunan stunting dengan gerakan intervensi serentak melalui Posyandu setiap bulan baik kegiatan pengukuran dan pemeriksaan kepada sasaran.

"Aksi serentak bersama pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi seluruh Catin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan," ujarnya.

Ia menjelaskan, tahapan intervensi serentak telah melalui sejumlah fase persiapan antara lain :

- Mapping dan sharing jumlah sasaran balita yang terlapor pada EPPGBM kepada Puskesmas secara daring pada 21 Mei 2024,
- Pelatihan peningkatan kapasitas petugas Promkes dalam rangka kesiapan intervensi serentak pada tanggal 30 Mei 2024,
- Penentuan dan pencatatan jadwal Posyandu tanggal 30 Mei 2024,
- Inventarisasi data Posyandu (jumlah Posyandu, kader dan Antropometri) pada tanggal 30 Mei-02 Juni 2024,
- Peningkatan kapasitas Puskesmas tentang EPPGBM melalui zoom meeting bersama Dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara tanggal 04 Juni 2024,

Dan fase pelaksanaan untuk bulan Juni 2024 yakni :

- Minggu I verifikasi data layanan spesifik dan sensitif bagi yang belum lengkap di seluruh posyandu,
- Minggu ke II-IV penimbangan dan pengukuran serentak diiringi input data EPPGBM dan E-Kohort, verifikasi data jika masih diperlukan, intervensi ke sasaran 100 HPK bermasalah gizi dan sweeping sasaran yang belum diukur dan ditimbang,
- Minggu I-IV Monev dari berbagai jenjang,

"Dan untuk fase intervensi lanjutan yakni bulan Juli-Oktober 2024 dan seterusnya adalah lanjutan intervensi ke sasaran 100 HPK," terangnya.

Kegiatan launching yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Bupati dan Forkompida Paluta dilanjutkan dengan melakukan monitoring Posyandu dan menyaksikan demo masak PMT lokal serta berinteraksi secara virtual dengan sejumlah Posyandu di sejumlah desa diantaranya desa Batu Tambun, Pintu Padang, Hutaimbaru, Hambulo, Hutanopan, Siunggam Julu, Siunggam Tonga dan Batang Pane II.

Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama dalam melaksanakan intervensi serentak pencegahan stunting di kabupaten Paluta yang dirangkai dengan pemberian souvenir bagi sasaran yang mendapat pelayanan serta diakhiri dengan kegiatan zoom meeting bersama pemerintah Provinsi Sumut sebagai kick off intervensi stunting. (AR)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemkab Paluta Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Trending Now

Iklan