Foto: Massa PB PMPK melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Paluta, Jumat (26/7/2024). |
PADANG LAWAS UTARA - Sejumlah massa dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Pemberantas Korupsi (PB PMPK) Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Padang Lawas Utara (Paluta), Jumat (26/7/2024).
Koordinator aksi Paku Alam Siregar didampingi Ahmad Mubarok Harahap dalam orasinya meminta kepada Penjabat (Pj) Bupati Paluta Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan melalui Dinas Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPPTSP) dan Satpol PP Paluta serta pihak kepolisian yakni Polres Tapsel agar segera mengambil kebijakan serta menutup tempat hiburan malam yakni salah satunya karaoke "Caliber" yang diduga dijadikan tempat prostitusi dan peredaran minuman keras serta obat-obatan terlarang.
"Sesuai hasil investigasi yang kami lakukan, benar adanya kamar tempat melakukan praktek prostitusi disetiap room atau ruangannya," sebutnya.
Untuk itu, massa meminta agar tempat hiburan malam karaoke Caliber segera ditutup karena sudah meresahkan masyarakat dengan adanya dugaan praktek prostitusi di tempat tersebut.
Selain itu, mereka juga meminta tempat hiburan malam seperti warung remang-remang atau pakter dan tempat karaoke agar segera dilakukan penutupan sesuai dengan visi misi kabupaten Paluta yakni beriman, cerdas, maju dan beradat.
Setelah melakukan orasi sekitar setengah jam, massa dijumpai oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Paluta Riki F Harahap dan memberikan penjelasan bahwa terkait hiburan malam, Pemkab Paluta melalui Satpol PP sudah sering melakukan razia dan penertiban tempat hiburan malam dan warung remang-remang atau pakter.
"Terkait izin tempat hiburan, setelah kami kroscek ke Dinas Perizinan Paluta, satu pun belum ada izin yang dikeluarkan terkait tempat hiburan malam," sebutnya.
Kemudian, terkait penutupan tempat hiburan sesuai tuntutan massa, pihaknya akan menyampaikan kepada pimpinan karena terkait dengan lintas sektoral.
Mendengar jawaban tersebut, massa pengunjuk rasa yang sejak diawal aksi mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan personil Satpol PP Paluta, membubarkan diri secara tertib. (AR)