Foto: Kedua orang tua Dwiantika Salsabila Wardani photo bersama dengan putrinya setelah berhasil meraih medali emas pada partai final kriket putri di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Selasa (3/9/2024). |
DELI SERDANG - Keberhasilan tim kriket putri Sumut meraih medali emas setelah mengalahkan Bali pada laga final di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, ternyata membekas di dalam hati Dwiantika Salsabilah Wardani. Sebab dia ikut mengantarkan tim daerah ini meraih emas ketiga setelah mampu mengalahkan tim unggulan Bali di partai final dengan skor Sumut 40/2 vs Bali 39/4.
Maka dengan keberhasilan itu, ia berhak mengikuti upacara penyerahan medali yang langsung dikeluarkan oleh Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis dengan disaksikan Ketua Pemprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Sumut Wangsa Amin, tim Manajer Syawal Gultom dan pengurus serta para orang tua atlet.
Dwiantika Salsabilah Wardani yang ditemui usai penyerahan medali bersama orang tuanya, Rabu (4/9/2024) mengatakan, Ia akan melanjutkan tren positif pada laga kriket putri selanjutnya di nomor T20.
Katanya, di cabor kriket sangat membutuhkan tenaga super ekstra. Sebab permainan ini dilangsungkan di lapangan terbuka yang suhu udaranya tidak diketahui bisa panas atau mendung bahkan bisa saja hujan.
"Tapi kalau hujan, laga langsung dihentikan. Sebab lapangan yang basah, akan menyusahkan para atlet menangkap bola ataupun memukul," katanya sambil melemparkan senyum manisnya.
Menurutnya, tim kriket putri Sumut merupakan tim yang solid sehingga mampu tampil gemilang saat di laga perdana. Hal itu siap untuk diulang pada laga bajak penyisihan nomor Twenty (20).
"ĺnsya Allah kita bisa membuktikan kalau Sumut mampu berbicara di tingkat nasional," kata mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed semester 7 tersebut.
Sementara itu, Jhoni Wardani didampingi istri Purwanti Ningsih selaku orang tua Salsabilah mengatakan, cukup bangga atas keberhasilan tim kriket putri Sumut meraih medali emas. Padahal cabor ini baru terbentuk mengingat PON dilaksanakan di Aceh dan Sumut.
"Untuk itulah, saya meminta pada Salsabilah agar jangan cepat berpuas diri mengingat pertandingan masih ada beberapa nomor yang digelar," kata Jhoni yang menetap di Binjai Utara tersebut.
Selain itu, tambahnya, ia bersama istri juga membiasakan ketiga anaknya untuk hidup disiplin agar baik dalam beraktivitas maupun baik saat menimba ilmu di kampus maupun di lapangan hijau saat berlatih atau bertanding.
"Makanya saya dan istri terus mendoakan tim kriket putri Sumut mampu keluar sebagai tim terbaik di ajang multi event empat tahunan ini," pungkasnya. (AR)