Foto: Ketiga Paslon berfoto bersama dengan Forkopimda Paluta pasca debat, Senin (18/11/2024) malam. |
PADANG LAWAS UTARA - Pelaksanaan debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) yang digelar oleh KPU Paluta, Senin (18/11/2024) malam, berlangsung sukses dan kondusif.
Namun, masyarakat menilai kwalitas dari ketiga paslon yakni Reski Basyah Harahap-Basri Harahap (nomor urut 01), Hamsiruddin Siregar - Purba Hasibuan (nomor urut 02) dan Hariro Harahap - Muhammad Yusuf Pasaribu (nomor urut 03) tidak sesuai yang diharapkan atau mengecewakan.
"Melihat dari acara debat publik tadi malam, saya cukup kecewa terhadap kwalitas dari ketiga paslon itu," ujar salah seorang warga IN Siregar dalam unggahannya di akun medsos, Selasa (19/11/2024).
Ia mengungkapkan panggung debat publik seharusnya jadi tontonan yang menggairahkan dan menjadi salah satu dasar masyarakat untuk melihat kwalitas calon pemimpin yang akan dipilihnya.
Dan pada kenyataannya, hal tersebut jauh dari yang diharapkan oleh masyarakat setelah melihat penampilan dan gaya bicara ketiga paslon dalam acara debat publik tersebut.
"Ketiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Paluta tersebut sepertinya kurang dan bahkan tidak memiliki public speaking atau komunikasi didepan umum. Melihat aksi ketiganya dipanggung debat tadi malam, sepertinya kwalitas para calon pemimpin kita jauh dari yang diharapkan untuk membawa daerah Paluta yang maju dan sejahtera," ucapnya dengan nada kecewa.
Senada, warga lainnya AS Rambe mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Paluta dipanggung debat publik yang digelar KPU Paluta.
Ia menilai ketiga paslon bahkan sepertinya tidak bisa menguasai pokok permasalahan dalam pertanyaan yang disampaikan oleh panelis.
"Saya tidak mengerti apakah kwalitas public speaking atau komunikasi publiknya yang kurang atau memang kwalitas pengetahuannya dalam permasalahan daerah yang memang minim. Tapi melihat latar belakang ketiga paslon yang cukup mumpuni, kita merasa kecewa melihat mereka saat berada di panggung debat tadi malam," ungkapnya.
Sebab katanya, debat publik yang digelar oleh KPU Paluta tersebut seharusnya jadi ajang untuk ketiga paslon dalam menyampaikan visi misi yang nantinya akan menjadi salah satu dasar bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya.
Namun, dalam panggung debat publik tersebut, ketiga paslon sepertinya tidak bisa memberikan pencerdasan kepada masyarakat untuk memilihnya melalui substansi jawaban atau program yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan daerah yang disampaikan panelis melalui pertanyaan.
"Apakah mental kepemimpinan mereka yang jatuh saat berada dipanggung itu, atau memang begitulah kwalitas calon pemimpin di daerah kita. Yang pastinya, saya kecewa terhadap ketiga paslon dalam debat tersebut dan kalau boleh memberikan nilai, saya kasih nilai raport merah kepada ketiga paslon," pungkasnya. (AR)