Pemilu AS dan Inflasi Bikin Harga Bitcoin Tembus Level Baru!

EditorVT
Selasa, 05 November 2024 | 04:46 WIB Last Updated 2024-11-05T21:46:56Z

 

Menjelang Pemilu AS pada November mendatang, pasar Bitcoin menunjukkan tanda-tanda masuk ke dalam bullish trend yang diprediksi dapat terus meningkat.

Matthew Sigel, Kepala Riset Aset Digital di VanEck, menyebutkan bahwa kondisi saat ini memiliki kemiripan dengan tren di tahun 2020, di mana Bitcoin mengalami lonjakan signifikan setelah hasil pemilu diumumkan.

Pemilu AS dan Efeknya pada Bitcoin

Dalam satu tahun terakhir, kurs 1 Bitcoin sudah mengalami kenaikan hampir 100%. Menurut Sigel, kemungkinan kemenangan Donald Trump—yang memiliki visi menjadikan Amerika Serikat sebagai pusat kripto dunia—telah membawa harapan baru bagi pasar kripto. 

Saat ini, di beberapa platform taruhan seperti Polymarket dan Kalshi, peluang Trump untuk menang diperkirakan antara 62% hingga 66% di akhir Oktober.

Optimisme ini memicu harapan bahwa kemenangan Trump akan membawa sentimen positif untuk Bitcoin dan market kripto secara umum, sehingga mendorong terjadinya bullish trend yang lebih kuat.

Inflasi Global Jadi Faktor Pendukung Bitcoin Bullish

Tidak hanya faktor politik, kondisi ekonomi global juga turut mendorong peningkatan harga Bitcoin. Paul Tudor Jones, manajer hedge fund ternama, berpendapat bahwa di tengah inflasi yang tinggi, aset seperti Bitcoin, emas, dan komoditas lainnya dapat menjadi instrumen yang lebih menarik dibandingkan obligasi.

Jones menekankan bahwa di era inflasi tinggi, aset digital seperti Bitcoin bisa menjadi pilihan utama karena sifatnya sebagai store of value atau lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang fiat. Hal ini semakin memperkuat narasi bahwa Bitcoin memiliki peran penting dalam menjaga nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.

Prediksi Harga Bitcoin di Masa Depan: Capai $3 Juta pada Tahun 2050?

Sigel juga memprediksi bahwa BTC memiliki potensi mencapai harga sekitar $3 juta per koin pada tahun 2050 jika bullish trend berlanjut. Prediksi ini didasarkan pada asumsi bahwa di masa depan, Bitcoin dapat menjadi aset cadangan global bagi bank sentral dan digunakan dalam perdagangan internasional.

Menurut Sigel, bila Bitcoin mendapatkan alokasi kecil sebesar 2% dalam cadangan global bank sentral, harga fantastis tersebut mungkin saja tercapai.

Potensi Bullish Bitcoin yang Berkelanjutan

Dengan adanya kombinasi dari faktor politik, inflasi global, serta dukungan dari investor institusional, Bitcoin memiliki peluang besar untuk terus berada dalam bullish trend dalam jangka panjang. Terlepas dari hasil pemilu, banyak analis meyakini bahwa Bitcoin akan terus menarik perhatian sebagai aset pelindung nilai dan alat pembayaran di masa depan.

Momentum ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi para investor untuk mempertimbangkan beli Bitcoin sebagai bagian dari portofolio mereka, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. Kamu bisa register Bittime sekarang untuk mulai perjalanan investasi Bitcoin dan aset kripto lainnya dengan aman dan nyaman. 

About Bittime

Bittime melalui PT Utama Aset Digital Indonesia adalah platform investasi aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo). Bittime juga merupakan anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).

Selaku platform investasi aset kripto, Bittime memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi blockchain demi menghadirkan akses menuju kemerdekaan finansial yang adil bagi semua orang, terlepas dari lokasi atau posisi keuangan mereka.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemilu AS dan Inflasi Bikin Harga Bitcoin Tembus Level Baru!

Trending Now

Iklan