Foto: Ilustrasi. |
Tidur adalah fondasi kesehatan yang sering terlupakan. Tidur sering sekali dianggap sebagai kegiatan yang menyita waktu dan dapat dikurangi. Padahal, tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang tak kalah pentingnya seperti makan dan minum. Tidur mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, seperti kesehatan fisik, kesehatan mental, cara berpikir, bekerja, belajar dan berinteraksi sosial. Tidur juga merupakan cara untuk memulihkan energi yang telah digunakan tubuh untuk beraktifitas seharian dan mengembalikan kondisi tubuh ke tingkat lebih optimal. Tidur cukup dapat diartikan sebagai waktu tidur yang memuaskan dengan durasi yang pas dan dengan kualitas tidur yang baik. Rekomendasi tidur cukup bagi rentang usia 18-25 tahun adalah 7-9 jam per malamnya.
Salah satu fungsi utama tidur adalah memperbaiki sel dan jaringan yang rusak akibat aktivitas sehari-hari, hormon pertumbuhan yang berperan penting dalam proses perbaikan diproduksi secara optimal saat kita tidur. Fungsi kedua dari tidur adalah konsolidasi memori, saat tidur otak memproses informasi yang diperoleh sepanjang hari dan mengonsolidasikannya menjadi ingatan jangka panjang, proses ini sangat penting dalam hal belajar dan mengingat, karena kurang tidur dapat mengganggu konsolidasi memori yang membuat kita kesulitan mengingat pelajaran atau informasi penting lainnya. Fungsi yang ketiga adalah regulasi emosi, tidur yang cukup membantu mengatur emosi dan menjaga keseimbangan suasana hati, kurang tidur dapat menimbulkan resiko mengalami gangguan mood, kecemasan, dan depresi yang membuat kita menjadi sensitif. Dan fungsi yang keempat adalah meningkatkan produktivitas, ketika kita tidur dengan cukup, tubuh dan pikiran akan terasa segar dan bugar sehingga kita dapat memaksimalkan kegiatan belajar dengan efektif, sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan kita merasa mudah lelah, mengantuk, dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana kualitas tidur yang baik sehingga dapat menigkatkan konsentrasi belajar.
Tingkat kualitas tidur dipengaruhi perubahan perilaku dan gaya hidup, terutama pada mahasiswa. Kebiasaan bergadang merupakan masalah yang sering dihadapi mahasiswa, terutama saat menghadapi masa-masa ujian atau deadline penyelesaian tugas. Tekanan akademik yang tinggi sering kali mendorong mahasiswa untuk terus bergadang menyelesaikan tugas. Namun, kebiasaan ini justru dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan prestasi akademik mahasiswa itu sendiri.
Berikut adalah beberapa dampak kurang tidur bagi mahasiswa; dampak yang pertama adalah penurunan konsentrasi dan daya ingat (ketika otak tidak beristirahat dengan cukup, kemampuan untuk fokus dan mengingat informasi akan berkurang. Akibatnya, mahasiswa akan kesulitan memahami materi kuliah, menyelesaikan tugas, dan menghafal materi ujian). Dampak yang kedua adalah penurunan kualitas belajar (kurang tidur dapat mengganggu proses konsolidasi memori, yaitu proses penguatan ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang. Hal ini membuat materi yang telah dipelajari mudah terlupakan). Dampak yang ketiga adalah meningkatnya stres dan kecemasan (kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh. Hal ini dapat memicu perasaan cemas, gelisah, dan mudah tersinggung. Kondisi emosional yang tidak stabil ini dapat mengganggu proses belajar dan menurunkan motivasi). Dan dampak yang keempat adalah menurunnya sistem kekebalan tubuh (kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mahasiswa menjadi lebih mudah sakit). Tidur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh mahasiswa, sebagai berikut :
Sarana Pemulihan Tubuh
Bagi mahasiswa yang aktif secara fisik dan mental, tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga stamina dan mencegah kelelahan.
Sebagai Penguatan Imun Sistem Tubuh
Selama tidur, tubuh memproduksi sel-sel kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi, tidur yang cukup dapat membantu mahsiswa terhindar dari berbagai penyakit, terutama saat musim flu atau ketika sedang banyak tugas.
Sebagai Pencegahan Penyakit Kronis
Kurang tidur dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi, oleh karena itu, tidur yang cukup dapat mencegah tejadinya penyakit-penyakit tersebut dikemudian hari.
Peningkatan Suasana Hati
Tidur yang cukup membantu menjaga stabilitas emosi dan meningkatkan suasana hati, mahasiswa yang tidur cukup cenderung merasa lebih bahagia dan optimis.
Peningkatan Daya Ingat
Selama tidur, otak memproses informasi yang telah diperoleh sepanjang hari dan menimpannya dalam memori jangka panjang, serta membantu meningkatkan kemampuan untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas akademik mahasiswa.
Peningkatan Kreativitas & Kepercayaan Diri
Tidur cukup membantu meningkatkan kemampuan berpikir logis dan analitis, sehingga mahasiswa lebih mudah menemukan ide-ide kreatif dan inovatif, yang dapat membantu mahasiswa untuk lebih percaya diri dalam mengekspresikan sesuatu.
Peningkatan Produktivitas
Tidur cukup membantu meningkatkan kemampuan untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas akademik mahasiswa sehingga mahasiswa lebih produktif dan dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan efisien.
Peningkatan Kualitas Hubungan Sosial
Tidur dengan waktu yang pas memberikan energi cukup untuk mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan sosial dan memberikan peluang untuk berinteraksi dengan teman-teman, sehingga mahasiswa bisa membuka jaringan pertemanan yang luas.
Tidur yang cukup adalah investasi terbaik yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Manfaat tidur tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik dan mental, tetapi juga berdampak positif pada kinerja akademik, kehidupan sosial, dan kualitas hidup secara menyeluruh. Dengan menerapkan tidur cukup, mahasiswa dapat mencapai potensi dengan maksimal dan dapat menjalanikehidupan dengan lebih sehat dan bahagia.
Ada beberapa tips yang dapat teman-teman mahasiswa lakukan agar mendapatkan tidur yang berkualitas,yaitu : Menciptakan lingkungan tidur yang ideal dengan kamar gelap dan tenang, pastikan kamar tidur benar-benar gelap dengan menggunakan tirai blackout atau gunakan masker mata untuk menghalau cahaya yang kemungkinan masih dapat terlihat, redupkan lampu dan hindari suara bising dari luar. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman, investasti pada kasur dan bantal yang mendukung postur tubuh, ganti secara berkala jika sudah merasa tidak nyaman. Buat ruangan menjadi bersih dan rapi, jaga kebersihan kamar tidur, singkirkan barang barang yang tidak perlu dari tempat tidur. Hindari penggunaan gadget sesaat sebelum tidur, cahaya radiasi dari gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. matikan gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur. Mengatur jadwal tidur dengan menentukan waktu yang konsisten, usahakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk hari pekan. Hindari tidur siang yang terlalu lama, tidur siang yang terlalu lama dapat mengganggu pola tidur malam. Buat rutinitas malam, isi kegiatan malam hari dengan hal yang menenangkan untuk memberi sinyal pada tubuh bahwa saatnya tidur (contoh: melakukan relaksasi, mandi dengan air hangat, dan melakukan olahraga ringan yang cocok dilakukan sesat sebelum tidur). Hindari makan dan minum setidaknya 30 menit sebelum tidur, contohnya dengan menghindari kafein dan alkohol, karena kafein dan alkohol dapat mengganggu kualitas tidur, hindari mengonsumsinya beberapa saat sebelum tidur, dan dengan menghindari makan makanan berat yang dapat mengganggu pencernaan dan membuat sulit tidur.
Tidur adalah kebutuhan utama manusia. Tidur yang berkualitas dapat menghasilkan peningkatan pada kinerja akademis, kesejahteraan mental dan emosional, serta kesehatan fisik yang lebih baik. Setelah memahami pentingnya tidur cukup dan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat, mahasiswa dapat menciptakan kesuksesan pada bidang akademik maupun non-akademik. Dengan demikian, mahasiswa perlu mengetahui apa saja yang menjadi faktor dalam mempengaruhi kualitas tidur cukup, kemudian melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur.
Oleh: Theresia Sinaga, Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Universitas Jambi