Perspektif Islam Dalam Konteks Keragaman

Redaksi Dalto Media
Jumat, 03 Januari 2025 | 17:08 WIB Last Updated 2025-01-03T10:08:24Z
Foto: Rajiun Siregar.

Studi Islam, baik dari segi normativitas maupun historisitas. Keduanya memberikan perspektif yang saling melengkapi, yang sangat diperlukan dalam konteks pendidikan tinggi di bidang agama Islam. Pendekatan Normativitas dalam Studi Islam menekankan pada ajaran-ajaran dasar dan doktrinal yang dianggap sakral dalam Islam. Fokusnya meliputi pemahaman mengenai akidah, syariah, dan akhlak, yang menjadi fondasi utama bagi setiap Muslim. Pendekatan ini menegaskan pentingnya mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, serta pandangan para ulama. Di sisi lain, historisitas memberikan penekanan pada perkembangan ajaran Islam dalam konteks sejarah dan sosial. Pendekatan ini memungkinkan untuk memahami dinamika pemikiran Islam yang berubah seiring berjalannya waktu, serta bagaimana kondisi sosial, politik, dan budaya berperan dalam memengaruhi interpretasi ajaran. 

Amin Abdullah, seorang pemikir terkemuka di bidang ini, menegaskan bahwa pemahaman tentang normativitas tidak bisa dipisahkan dari konteks historis. Keduanya saling mempengaruhi; normativitas memberikan kerangka acuan bagi praktik keagamaan, sementara historisitas menawarkan konteks yang diperlukan untuk memahami normativitas itu sendiri. Oleh karena itu, mengintegrasikan kedua pendekatan ini sangatlah penting agar kita dapat menghasilkan pemikiran yang komprehensif dan responsif terhadap tantangan zaman. 

Keragaman dalam Islam merujuk pada beragam perbedaan di kalangan umat Muslim, baik dalam pemahaman terhadap ajaran agama, praktik ibadah, maupun tradisi budaya. Perbedaan ini muncul akibat sejumlah faktor, antara lain (1). Interpretasi Al-Qur'an dan Hadis: Para ulama dan cendekiawan Islam memiliki interpretasi yang beragam terhadap teks-teks suci tersebut, yang kemudian melahirkan berbagai mazhab dan aliran. (2). Konteks Sosial dan Budaya: Islam menyebar ke berbagai penjuru dunia, masing-masing dengan konteks sosial dan budaya yang unik. Proses ini menciptakan interaksi dengan budaya lokal, sehingga membentuk tradisi Islam yang khas di setiap wilayah. (3). Perkembangan Sejarah: Sepanjang berabad-abad, Islam telah mengalami perkembangan dan dinamika yang signifikan, yang menghasilkan beraneka ragam ekspresi keagamaan. 

Keragaman dalam Islam merupakan sebuah realitas yang tidak dapat dihindari. Al-Qur'an sendiri mendorong umat Islam untuk berpikir dan berijtihad dalam memahami ajaran agama. Selain itu, Islam juga mengajarkan bahwa manusia diciptakan dengan berbagai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. Contoh Keragaman dalam Islam: Mazhab: Dalam bidang fikih (hukum Islam), terdapat empat mazhab utama dalam tradisi Sunni, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali, serta berbagai mazhab yang berkembang dalam tradisi Syiah. Tarikat: Di dalam tasawuf (mistisisme Islam), terdapat beragam tarekat yang masing-masing memiliki praktik dan ritual yang unik. Budaya: Ekspresi Islam di berbagai negara juga mencerminkan keragaman, terlihat dalam seni arsitektur masjid, musik, dan tarian yang memiliki ciri khas masing-masing. 

Memahami keragaman dalam Islam sangatlah penting, karena (a). Dengan mengenali dan menghargai perbedaan yang ada, kita dapat menghindari konflik yang sering muncul akibat misinterpretasi atau perbedaan pemahaman. (b). Keragaman bisa menjadi sumber kekuatan, asalkan kita mampu bersatu dalam berbagai perbedaan. (c). Memahami keragaman akan menghindari Sikap Intoleransi terhadap perbedaan pendapat dan keyakinan. (d). Keragaman menunjukkan kekayaan dan kedalaman Islam sebagai agama yang universal (khazanah Islam)

Jadi dapat disimpulkan Keragaman seharusnya tidak menjadi pemicu perpecahan, melainkan dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Dengan saling memahami dan menghormati, kita dapat hidup berdampingan dengan damai.

Oleh: Rajiun Siregar (Mahasiswa Pascasarjana Program Magister Tadris Matematika UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perspektif Islam Dalam Konteks Keragaman

Trending Now

Iklan